TERBARU

Situs ini tak lagi apdate. Kunjungi situs kami lainnya
SUARAPUBLIC.COM

|

Keliru Menganggap Yuli Tinggalkan Barut

Poto : SUARAPUBLIC
(SUARAPUBLIC) - Anggapan sebagian orang bila majunya Bupati Barito Utara (Barut) Ir H Achamd Yuliasnyah MM menjadi salah satu calon Gubernur Kalteng 2010 sama halnya meninggalkan tanggungjawab terhadap masyarakat pemilihnya, dibantah keras oleh juru kampanye tim sukses AyuDik.

Disetiap melakukan kampanye, baik secara terbuka maupun dialogis, dimanfaatkan untuk menjelaskan latarbelakang sehingga Achmad Yuliansyah memutuskan maju menjadi salah satu kontestan Pilkada Kalteng tahun ini.

“Pertama karena hasil survey Golkar Kalteng Yuliansyah tertinggi dapat dukungan. Ditambah sebelumnya ada loby politik dari Ketua Partai Demokrat sehingga disepakati Bupati Barut berpasangan dengan Anggota DPR RI Didik Salmijardi yang juga Ketua Demorat Kalteng,” kata Sukarjo, juru kampanye (jurkam) AyuDik, kemaren.

Tapi itu hanya cikal bakal, sedangkan tujuan utama karena Yuliansyah berkeinginan tak hanya bisa memajukan pembanguan dan mensejahterakan masyarakat Barut tapi juga membangun Kalteng secara keseluruhan. “Titik semangatnya yang karena ingin mensejahterakan masyarakat Kalteng,” timpal Sukarjo.

Sukarjo kembali mengungkapkan pernyataannya itu, ketika dipercaya menjadi jurkam tunggal kampanye dialogis Ayudik di di Desa Luwe Hulu, Kecamatan Lahei, Barito Utara, Jumat kemaren.

Menurut mantan pejabat Bappeda Barut tersebut, menilik dari tekad kuat Yuliansyah yang ingin mensejahterakan masyarakat Kalteng, sangatlah keliru bila pencalonan Yuli pada Pilkada Kalteng 2010 ini dianggap meninggalkan tanggungjawabnya terhadap masyarakat Barut yang telah mempercayakannya menjadi kepala daerah dua kali didaerah itu.

Diakui pula oleh Sukarjo, bila kesemua cita-cita Yuliansyah tersebut dilandasi fakta pembangunan Kalteng belakangan ini masih jauh tertinggal dibanding provinsi tetangganya, padahal Sumber Daya Alam Kalteng sangatlah besar.

Dimata seorang Yuliansyah, Kalteng akan jauh tertinggal, bila pola atau sistem pembangunan diterapkan masih seperti lima tahun belakangan. “Untuk itu Yuli ingin mengadakan perubahan, sehingga memutuskan maju menjadi salah satu calon Gubernur Kalteng tahun ini,” tegas Sukarjo.

Dengan tak bermaksud merendahkan calon lain, Sukarjo dihadapan masyarakat Desa Luwe, mengakui bila hanya pasangan AyuDik yang mendapat restu dari penguasa negeri ini. “SBY tahu persis kondisi Kalteng saat ini. SBY yakin Yuli mampu melakukan perubahan karenanya pencalonan Yuliansyah direstuinya, dan Demokrat jadi teman koalisi Golkar mengusung AyuDik,” jelas Karjo.

Sukarjo sangat tidak setuju dengan anggapan bila Yuliansyah punya utang dengan masyarakat Barut. Bisa dikatakan memiliki utang (masa tugas masih 3 tahun), timpalnya, bila Yuliansyah menjadi calon di provinsi lain diluar provinsi Kalteng.

“Semua akan dilunasi bahkan sangat berlebihan bila AyuDik didukung penuh masyarakat Kalteng untuk menjadi Gubernur hingga 2015 mendatang. Barut jelas termasuk didalamnya dijadikan target pembangunan nantinya,” kata Sukarjo.

Sekadar diketahui, pernyataan bila Yuliansyah masih memiliki utang selama 3 tahun dengan masyarakat Barut, adalah pernyataan calon PDIP Agoustin Teras Narang, saat orasi politik dihadapan pendukungnya di Barut, pada kampanye Tedy di Gedung Balai Antang dan Lapangan Sepak Bola Bayangkara di Kecamatan Lahei, pekan lalu.

“Seharusnya de Yuli menyelesaikan dulu utangnya, yakni masih sisa 3 tahun lebih sebagai bupati Barut. Ini tanggungjawab yang harus ditepati. Apalagi dia menjabat sebagai Bupati Barut dilakukan dibawah sumpah dengan kitab suci Al-Qur’an. Saya sendiri yang mengambil sumpahnya di gedung ini (Balai Antang),” kata Teras dihadapan pendukungnya.

Pernyataan Teras mendalam maknanya bagi masyarakt Barut, terutama mereka yang pada Pilkada Barut April 2008 lalu telibat langsung dalam soal dukungan terhadap Yuliansyah. Karenanya, tim sukses AyuDik memandang perlu melakukan klarifikasi, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama kepada simpatisan dan pendukung AyuDik.

H Andalus, seorang relawan AyuDik di Desa Benangin mengatakan, bila dikatakan Yuliansyah ada utang tiga tahun dengan masyarakat Barut, boleh saja. Tapi bila dengan dasar itu lalu Yuli dianggap menghianati masyarakat Barut, sangatlah keliru.

Justru dengan menjadi Gubernur, Yuli akan leluasa mendroping anggaran untuk pembangunan semua kabupaten, termasuk didalamnya Kabupaten Barut. “Sangat menguntungkan bagi masyarakat Barut bila Yuliansyah terpilih menjadi Gubernur Kalteng tahun ini,” ucap mantan tim sukses Yuliansyah pada Pilkada Barut April 2008 lalu.

Berita lainya :
------------------------------------------------------------------------------------------------

Fokus Kalteng :
------------------------------------------------------------------------------------------------











------------------------------------------------------------------------------------------------

Editor by Mardedi on 5/29/2010 12:40:00 PM. Melalui feed . Anda dapat mengikuti respon untuk entri ini melalui RSS 2.0. Jangan ragu untuk meninggalkan tanggapan.

2 komentar for "Keliru Menganggap Yuli Tinggalkan Barut"

  1. Pernyataan sangat mendasar oleh seorang gubernur kalteng teras narang. hanya karena kritikan dikeluarkan saat proses pesta demokrasi kalteng sedang berjalan, lalu disalah artikan bagi msayrakat, khususnya tim sukses calon lain. Kalau saya boleh menambahkan, ini salah satu kontrak politik Yuli dengan masayrakat Barut yang belum mampu direalisasikan...Kita tunggu saja, apakah warga Barut benar-benar jadi perhatian atau malah sebaliknya, malah justru diabaikan.............

  2. Pemuka agama di Amuntai, Guru Danau meminta Yuliansah mundur dari pencalonan. Tetapi karena AYUDIK merasa yakin menang, maka AYUDIK tidak menghiraukan arahan dari Kyai itu…
    Ya iya laah… Ayudik itu kan pasangan yang paling sempurna dari seluruh pasangan di Indonesia ini.. Mereka itu adalah calon pemimpin yang hebat dan paling jago. Dan tidak ada orang di Kalteng yang bisa menandingi mereka saat ini… Mereka kaya, pintar sekali, berpendidikan paling tinggi, dari golongan darah biru, akrab dengan para pengusaha, dll. Siapa yang mampu menandingi mereka… AMUR yang direstui Guru Danau saja tidak dianggap…. Apalagi Teras yang “tetangga sebelah” itu….

Berikan Tanggapan

Index Arsip

Lihat Komentar

Posting Terbaru